Kelemahan Transaksi Belanja dengan Sistem BarCode

Semalem belanja bulanan di salah satu Supermarket milik jaringan retail perancis.Proses berjalan mulus sampai di meja kasir,semua barang dah dicek/scan di mesin kasir.But kurang 1 barang lagi yg masih "nyantol" yaitu sebuah majalah.Bukan karena isi majalahnya,but karena majalah tsb gak ada barcode-nya (maklum karena majalahnya udah tdk berbungkus).Wajar saja,krn sistem tranksasi dgn barcode secara otomatis setelah discan maka barang yg telah dibeli tsb langsung mengurangi jumlah stok digudang.Hmm...lalu sang kasir memberi opsi utk menunggu "dicarikan" dulu barcode-nya atau barang yg lain dibayar dulu majalah tadi gk jadi dibeli.Secara antrian sdh panjang,saya memilih utk membayar barang² lainnya dulu sambil tetap nungguin majalah yg hendak aq bli tadi.

Setelah nunggu sekitar 10 menit,akhirnya petugas yg ngecek bar codenya dateng lagi sambil bawa majalah lain,lalu dia bilang sama sang kasir tadi "majalahnya tinggal satu,udah pake barcodenya majalah ini aja sama aja kok...." (dalam hati bergumam..."oh gitu toh ceritanya...").Akhirnya sang kasir tadi "nye-can" bar code majalah yg satu lagi en aq bayar.Harganya emang sama persis sih.

Dari pengalaman q tadi sistem transaksi belanja menggunakan barcode memiliki kelebihan dan kekurangan.Dari kelebihan jelas,sudah ada sistem database terdistribusi/online jadi setiap barang yg barcodenya telah discan oleh kasir otomatis "mengurangi" jumlah stoknya di gudang/database.Namun kendalanya klo barcode barang itu tdk ada ato tdk kebaca otomatis transaksi barang tsb "direject".Klo kaya gitu mah..mending bli diwarung aja ya...:D


**the picture taken from : http://www.adcal-labels.co.uk/images/Photos/Barcode.jpg